Pages

May 15, 2010

Umur 9 thn Sudah Jadi System Engineer


Marko Calasan, bocah berumur 9 tahun asal Macedonia, menjadi system engineer bersertifikat Microsoft pada bulan lalu.

Sebelumnya, pada umur 6 tahun, ia jadi system administrator untuk sebuah yayasan nonprofit yang membantu orang-orang cacat. Kepada Cnet lewat e-mail, Marko berkata, “Mereka senang punya administrator yang bagus.”

Marko yang mengaku menghabiskan waktu sekitar 4 jam per hari di depan komputer juga jadi guru. Ia mengajar dasar-dasar berkomputer untuk anak-anak berumur 8 sampai 11 tahun. Lab komputernya ada di sebuah sekolah dasar.

Bicara soal sekolah, Marko diizinkan oleh pemerintah setempat untuk tidak pergi ke sekolah setiap hari demi proyeknya dengan komputer. Tapi, Marko cuma izin beberapa kali dalam sebulan.

Marko kini tengah membuat suatu proyek yang berkaitan dengan jaringan. Bocah yang enggak hobi main game komputer itu tengah mencari cara untuk mengirim sinyal televisi berdefinisi tinggi melalui jaringan yang lambat. Untuk proyeknya ini, sebuah perusahaan telekomunikasi Macedonia mengizinkan Marko mengakses jaringan mereka. Marko berharap sudah bisa mendemonstrasikan proyeknya ini pada pameran CeBit akhir tahun ini di Hannover, Jerman.

sumber www.tabloidpcplus.com

Belajarlah dari Aisyah

JAKARTA, KOMPAS.com
Setelah mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) hari ini, Selasa (6/4/2010), Aisyah Nur Kumalasari (17) mengantar Kompas.com ke rumahnya di Pademangan Timur VIII, Jakarta Utara.Gadis cerdas berparas ayu serta santun itu menuturkan kegembiraannya diterima di Universitas Indonesia (UI) melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK)."Saya merasa lega, sudah diterima di UI, jurusannya juga saya sukai. Tapi saya juga harus memikirkan sekolah saya, masih ada ujian sekolah dan pengumuman UAN yang belum keluar, jadi saya tetap harus belajar," katanya, setiba di rumahnya. Bagi Aisyah, yang sehari-hari berangkat sekolah dengan berjalan kaki atau diantar ayahnya yang tukang ojek, belajar bukanlah suatu beban. "Memang saya hobi membaca, jadi saya melakukannya atas dasar suka. Saya suka membaca, jadi belajar bukanlah beban," tuturnya. Meskipun berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah, Aisyah tetap percaya diri dan menerima keadaan ayahnya yang hanya berprofesi sebagai tukang ojek. Bagi Aisyah, usaha ayahnya menghidupi keluarga memotivasi dia untuk terus belajar."Saya dan bapak saling memberi motivasi dari keseharian masing-masing. Saya juga punya dukungan moral untuk terus berusaha. Bapak dan ibu memberi contoh dengan kerja keras," ujar siswi SMA Negeri 40 Pademangan ini.
diambil dari sumbernya www.kompas.com

May 7, 2010

prinsip pengembangan KTSP

Prinsip pengembangan KTSP
(1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya;
(2) Beragam dan terpadu;
(3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
(4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan;
(5) Menyeluruh dan berkesinambungan;
(6) Belajar sepanjang hayat;
(7) Dan seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Berdasarkan prinsip-prinsip ini, KTSP sangat relevan dengan konsep desentralisasi pendidikan sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah dan konsep manajemen berbasis sekolah (MBS) yang mencakup otonomi sekolah di dalamnya. Pemerintah daerah dapat lebih leluasa berimprovisasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Di samping itu, sekolah bersama komite sekolah diberi otonomi menyusun kurikulum sendiri sesuai dengan kebutuhan di lapangan.